Hal terbaik yang dapat dilakukan penderita asma adalah mengenali pemicu terjadinya asma, selanjutnya menghindarinya.
Apakah Asma Sama dengan Alergi?
Asma memang merupakan salah satu bentuk alergi yang berlanjut pada saluran nafas, khususnya bronchus. Reaksi antigen-antibodi akan memicu lepasnya mediator-mediator kimia dari sel mast. Mediator kimia seperti bradikinin, histamine, platelet activating factor dan SRSA akan mengakibatkan peradangan berlanjut terjadinya bronkhokhonstriksi (menyempitnya otot-otot pada bronchus). Selain itu, terjadi pelepasan mucus secara berlebihan di saluran pernapasan (hipersekresi mucus). Bronkhokhnstriksi dan hipersekresi mucus mengakibatkan hambatan bernapas.
Terapi Nonfamakologi
Seperti halnya semua bentuk alergi, hal tebaik yang dapat dilakukan adalah mengenai pemicu asma dan selanjutnya menghindarinya.
Terapi Farmakologi
Ada kalanya tidak mudah menghindari pencetus asma. Oleh karena itu, digunakan obat setidaknya dua jenis.
1. Reliever
Obat golongan ini adalah senyawa-senyawa yang bersifat melebarkan/melonggarkan otot-otot bronchus (reseptor beta) sehingga disebut obat beta agonis. Contohnya: salbutamol, terbutalin, teofilin, aminofilin.
2. Controller
Obat jenis ini bekerja dengan cara menjaga agar sel mast tidak pecah atau menjaga agar tidak terjadi proses inflamintasi/peradangan yang menyertai reaksi alergi. Contohnya: penghambat sel mast (kromogglikat, ketotifen), penghambat leukotrien (montelukast), serta antiflamasi steroid (prednisone, metal prednisolon).
Selain dua jenis obat tersebut, masih ditambahkan obat ekspektoran atau mukolitik untuk mengeluarkan mucus.
0 komentar:
Post a Comment