Saturday 28 January 2012

A.    PENGERTIAN IMAN
Iman berarti percaya, rukun iman itu ada enam, yaitu percaya kepada Allah, kepada Malaikat-malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasu-rasul-Nya, kepada Hari Akhir/Akhirat dan percaya kepada qadha dan qadar dari Allah.
Menurut Imam Al Ghazali, yang dimaksud dengan pokok agama (iman) adalah sebagai berikut:
1.         Iman kepada Allah yang Maha Esa.
2.         Iman kepada utusan-utusan-Nya.
3.         Iman kepada Hari Akhirat.
Iman kepada Allah ialah kepercayaan yang mutlak mengakui adanya Allah yang telah mengutus Utusan-utusan-Nya. Dalam kepercayaan ini harus mengandung tiga unsur, yaitu:
1.         Diikrarkan/dinyatakan dengan lisan.
2.         Mengakui kebenaran di dalam hati, dan
3.         Dilaksanakan dengan perbuatan anggota badan.
Iman adalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak bercampur ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan pemiliknya sehari-hari (Yusuf Qardlawi, 1977:25).
Iman terletak didalam hati sanubari. Iman adalah segala yang dibenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan itu  sudah barang tentu adalah seluruh ajaran islam. Jika seseorang sudah mengimani sluruh ajaran islam, maka orang tersebut sudah dapat dikatakan mukmin.
Iman itu terdiri atas tiga tingkatan :
1.      Tingkatan mengenal. Pada tingkatan pertama ini seseorang baru mengenalssuatu yang diimani.
2.      Tingkat kesadaran. Pada tingkat kedua ini iman seseorang sudah lebih tinggi, karena sesuatu yang diimani disadari oeh alasan-alasan tertentu.
3.      Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang tertinggi. Sseorang mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui dengan alasan-alasan tertentu, tetapi dibarengi dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah
Hal yang paling pokok dalam iman ialah percaya kepada Allah Yang Maha Esa dan percaya kepada para Utusan-Nya yang membawa ajaran-ajaran, wahyu dan berita dari Allah. Ini tercermin dalam lafaz syahadat yang pertama harus diucapkan atau dinyatakan oleh seseorang yang masuk Islam. Hal ini pun sesuai dengan Firman Allah sebagai berikut:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka Itulah orang-orang yang benar (QS. Al Hujuraat: 15).

B.     PENGERTIAN ISLAM
Arti kata islam itu ialah “tunduk” dan patuh kepada perintah orang yang memberi perintah dan kepada larangannya tanpa membantah”. Agama kita telah diberi nama Islam, karena ia berarti taat kepada Allah dan tunduk kepada perintah-Nya tanpa membantah. Islam adalah agama yang mengajarkan agar manusia berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda :
Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya, Dia sendiri saja), tiada engkau persekutukan Dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa dibulan Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke Baitullah. (H.R. Bukhari)
Ajaran islam memang harus diyakini kebenaranya. Allah swt. telah menjamin kebenaran tersebut sebagaimana firman-Nya :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam……(Q.S. Ali Imran : 19)
Segala sesuatu yang ada di dalam alam ini, tunduk kepada suatu peraturan tertentu dan kepada undang-undang tertentu. Matahari, bulan dan bintang-bintang semua tunduk kepada suatu peraturan yang tetap, tidak dapat bergeser atau menyeleweng dari padanya meskipun seujung rambut.

C.    PENGERTIAN IHSAN
Ihsan artinya berbuat baik. Ihsan adalah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah swt. Dengan dilandasi kesadaran dan keikhlasan. Berbakti kepada Allah yakni berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri, sesama manusia, maupun untuk makhluk lain. Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah swt, seolah-olah orang yang melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah.
Ihsan ada empat macam, yaitu :
1.        Ihsan terhadap Allah, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
2.        Ihsan terhadap diri sendiri, yakni mengerjakan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sndiri dan menghindari semua perbuatan yang mendatangkan kecelakaan atau kerugian kepada diri sendiri
3.        Ihsan terhadap sesama manusia, yakni berbuat baik kepada saudara, tetangga, kerabat, maupun seagama
4.        Ihsan terhadap makhluk lain (alam lingkungan), yakni berbuat baik atau memelihara alam lingkungan agar tetap lestari dan tidak punah.
Iman yang kuat, akan mengokohkan islam yang ada dijiwa dan akan melahirkan perbuatan ihsan yang langsung terpancar dari Nur Ilahi.

D.    HUBUNGAN IMAN, ISLAM, DAN IHSAN
Hubungan iman, islam, dan ihsan bagaikan segitiga sama sisi. Hubungan antara sisi yang satu dengan sisi yang lainnya sangat erat. Jadi orang yang taqwa ibarat segitiga sama sisi, yang sisi-sisinya adalah iman, islam, dan ihsan. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk jika ketiga sisinya tidak saling mengait.
Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat dan positif, yang akan mengejawantah dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku akhlakiah manusia sehari-hari adalah didasari/diwarnai oleh apa yang dipercayainya. Kalau kepercayaannya benar dan baik pula perbuatannya, dan begitu pula sebaliknya.
Iman yang tertanam di dada memberi inspirasi positif kepada seseorang untuk berlaku dan beramal shaleh. Iman yang benar membawa pribadi ke arah perubahan jiwa dan cara berpikir positif. Perubahan jiwa tersebut merupakan suatu revolusi dan pembeharuan tentang tujuan hidup, pandangan hidup, cita-cita, keinginan-keinginan dan kebiasaan (Yusuf Qadlawi, 1977: 251).
Melakukan pembaruan jiwa, mengubah pandangan dan semangat adalah hal yang berat dan sulit, karena di dalam diri manusia terdapat berbagai keadaan dan sifat. Nafsu dan syahwat adalah dua kekuatan yang cendrung mendorong ke arah perbuatan negatif, menyimpang dari akal sehat dan syari’at agama. Al-Qur’an membenarkan hal itu.[1]
Keimanan kepada keesaan Allah itu merupakan hubungan yang semulia-mulianya antara manusia dengan penciptanya. Oleh karena itu, mendapatkan petunjuk sehingga menjadi orang yang beriman, adalah kenikmatan terbesar yang dimiliki oleh seseorang. Keimanan itu bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah saja atau semacam keyakinan dalam hati saja. Tetapi keimanan yang sebenar-benarnya adalah merupakan suatu akidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani, dari situ timbul bekas-bekas atau kesan-kesannya, seperti cahaya yang disorotkan oleh matahari.
Salah satu kesan dari iman ialah apabila Allah dan Rasul-Nya dirasakan lebih dicintai olehnya dari segala sesuatu yang ada. Hal ini wajib ditampakkan, baik dalam ucapan, perbuatan dan segala gerak-geriknya dalam pergaulan maupun sewaktu sendirian.
Dalam Al Qur’an, iman itu selalu dikaitkan dengan amal perbuatan baik sebagai syarat bahwa iman yang disempurnakan dengan amal baik berupa pelaksanaan rukun-rukun Islam, akan menyebabkan manusia hidup berbahagia di dunia dan di akhiratnya. Di antaranya dalam Al Qur’an Allah berfirman sebagai berikut:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya (QS. Al kahfi: 107-108)
Dari ayat ini nampak jelas bahwa iman yang dapat membawa ke arah kebahagian adalah yang disertai dengan amal perbuatan yang baik.[2]
Iman adalah landasan tempat berpijak atau sebagai tali yang menjadi tempat bergantungnya dalam kehidupan ini. Lebih jelas lagi adalah ibarat yang diberikan oleh S. Abul ‘Ala Al Maududi tentang iman, bahwa iman itu laksana/ibarat urat (akar) dalam kehidupan tumbuh-tumbuhan. Dia menyatakan: “Hubungan antara Islam dengan iman adalah laksana hubungan antara pohon dengan uratnya, demikian pulalah, mustahil seseorang bisa menjadi muslim tanpa mempunyai iman.
Disamping adanya hubungan antara iman, islam, dan ihsan, juga terdapat perbedaan antara ketiganya sekaligus merupakan ciri masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan didalam hati, islam merupakan sikap untuk berbuat atau beramal. Sedangka ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Ihsan merupakan ukuran tipis tebalnya iman dan islam seseorang.[3]
E.     NALURI BERAGAMA
Islam adalah Agama alam semesta, karena Islam maknanya ialah berserah diri dan patuh kepada perintah yang memberi perintah dan larangannya tanpa membantah. Jadi, matahari, bulan dan bumi adalah Muslim. Udara, air, cahaya, gelap dan panas adalah Muslim. Pohon, kayu, batu dan binatang adalah Muslim. Bahkan manusia yang tidak mengenal Tuhannya, ingkar kepada-Nya, menolak ayat-ayat-Nya, atau menyembah yang lain dari pada-Nya dan menyekutukan-Nya Dia dengan sesuatu, adalah Muslim karena fitrahnya yang ia diciptakan menurut fitrah itu.
Yang demikian itu adalah karena ia tidak dilahirkan, tidak hidup dan tidak mati kecuali menurut undang-undang yang diciptakan Allah untuk kelahirannya, hidupnya dan matinya. Begitu juga seluruh anggota badannya semata-mata tunduk kepada Agama Islam, karena ia tidak tumbuh, tidak menjadi besar dan tidak bergerak kecuali menurut undang-undang Allah ini sendiri.
Bahkan pada hakikatnya lidahnya yang dipergunakan untuk melahirkan faham-faham syirik dan kufurnya, karena kebodohannya dan kedangkalan pikirannya, tidak tunduk kecuali kepada Agama Islam. Begitu juga kepalanya yang memaksanya untuk membungkuk di hadapan yang lain dari pada Allah, tidaklah tunduk kecuali kepada agama Islam, dengan kemudi fitrahnya yang ia telah diciptakan menurut fitrah itu. Begitu juga hatinya yang menyuruhnya untuk mencintai yang lain dari pada Allah dan memujanya karena kebodohannya dan kedangkalan pikirannya, semata-mata adalah Muslim juga, karena fitrahnya dan nalurinya. Semua mereka telah berserah diri kepada Allah dan patuh kepada undang-undang-Nya.
Dalam surat al-a’raf ayat 172 Allah berfirman :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Dalam ayat tersebut telah diinformasikan bahwa manusia telah berikrar kepada Allah sebelum ia dilahirkan. Dari sini kita ketahui bahwa manusia yang lahir telah dibekali tauhid kepada Allah Sang Pencipta.
Setelah lahir keadaan sekitar sang bayilah yang kemudian mempunyai pengaruh besar terhadap akidah sang anak, secara umum lingkungan sang anak, dan orangtua bayi khususnya. Nabi Muhammad saw bersabda “ Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.[4]
Manusia di dalam kehidupannya mempunyai dua segi yang berlain-lainan:
1.        Pertama, ia tunduk kepada undang-undang fitrah dan mematuhinya karena nalurinya. Ia adalah seorang Muslim yang telah dicetak menurut Islam dan diciptakan untuk memikul tanggung jawab terhadapnya, sebagaimana makhluk-makhluk yang lain di dalam alam ini.
2.        Kedua, ia telah dikaruniai akal, daya untuk memahami, memperhatikan dan menentukan pendapat. Maka ia dapat menerima sesuatu dan menolak yang lain, menyukai sesuatu jalan dan membenci yang lain dan menciptakan dari dirinya sendiri sesuatu kaedah untuk berbagai-bagai segi kehidupan atau menerima sesuatu sistem kehidupan yang diciptakan oleh orang lain. Jadi ia tidak terikat oleh dunia ini, tetapi ia telah diberi kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan menentukan pilihannya mengenai pendiriannya dan perbuatannya. Ia adalah bebas untuk menentukan pilihannya, apakah ia hendak menjadi seorang Muslim atau bukan Muslim.
Salah satu fitrah manusia, ialah taat kepada-Nya seperti alam yang lain. Maka anda lihat ia taat kepada-Nya siang dan malam tanpa disadarinya. Yang demikian itu adalah karena mustahil bagi manusia akan tetap tinggal hidup, apabila ia menyalahi undang-undang alam.
Manusia tidak dipaksa untuk mengikuti suatu jalan yang tertentu di dalam ujian ini. Jika kiranya ia dipaksa, niscaya batallah tujuan dari ujian itu. Yang demikian itu adalah suatu perkara yang terang tidak ada keragu-raguan dalam memahaminya.
Ada seorang yang tidak mengetahui fitrah dirinya sendiri dan fitrah alam ini, yang salah dalam mengenal khaliknya dan sifat-sifat yang dimiliki-Nya, yang memilih jalan maksiat dan khianat dan yang tidak pandai mengambil mamfaat dari kemerdekaan yang diberikan kepadanya di dalam kehendaknya. Maka adalah ia seorang gagal senyata-nyatanya di dalam ujian ilmunya dan akalnya, kekuatannya dalam memperbedakan antara yang buruk dan yang baik dan kesadarannya akan rasa tanggung jawabnya. Ia menjadi saksi terhadap dirinya sendiri, bahwa ia adalah salah seorang di antara orang-orang yang paling rendah di dalam segala segi.
Dan ada seseorang yang lain telah lulus dalam ujian ini. Ia telah memperkerjakan pikirannya dan mengambil manfaat dari ilmu dan akal yang ada padanya sebesar-besarnya. Ia mengenal khaliknya dan beriman kepada-Nya, meskipun ia tidak dipaksa untuk yang demikian itu. Begitu juga ia tidak keliru dalam membedakan antara yang buruk dan yang baik, dan memilih yang baik dengan pikirannya yang bebas. Yang demikian itu adalah karena ia telah mempergunakan akalnya dengan baik.
Manusia itu terbagi menjadi empat golongan dipandang dari segi kedua dasar ini: Iman dan Islam:
a.         Orang-orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang menjadikan mereka taat kepada Allah, patuh kepada hukum-hukum-Nya dengan sepenuhnya, berhati-hati terhadap apa yang dilarang oleh Allah seperti orang berhati-hati memegang bara yang menyala di tangannya dan bersegera mengerjakan amal yang diridhoi Allah sebagaimana orang bersegera mencari harta. Mereka itulah orang-orang Mu’minin yang sejati.
b.        Orang-orang yang beriman kepada Allah, tetapi iman mereka tidak menjadikan mereka taat kepada-Nya, patuh kepada hukum-hukum-Nya dengan sepenuhnya. Meskipun iman mereka belum mencapai derajat kesempurnaan, tetapi bagaimanapun juga mereka adalah orang-orang Muslimin.
c.         Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tetapi mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan orang-orang Islam. Mereka pada hakikatnya adalah kaum pendurhaka. Adapun perbuatan-perbuatan mereka yang terlihat baik pada lahirnya bukanlah suatu ketaatan kepada Allah dan bukan pula suatu kepatuhan kepada undang-undang-Nya.
d.        Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, dan juga melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk yang bertentangan dengan hukum-hukum dan undang-undang-Nya.
Ternyata dari pembagian ini, bahwa keberuntungan (sukses) manusia dan kebahagiannya di dunia dan di akhirat tergantung kepada iman. Islam tidak lahir dengan sempurna atau kurang sempurna kecuali dari benih iman. Di mana tidak ada iman di sana ada kufur. Kufur itu adalah lawan Islam, yakni pembangkangan terhadap perintah Allah Swt, dengan berbagai-bagai tingkatannya.[5]

A.      PELAPISAN SOSIAL
1.    Pengertian
Pelapisan sosial merupakan gejala alami yang dapat Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya merupakan konsikuensi logis dari beberapa faktor yang selalau ada dalam kehidupan manusia, yaitu berkaitan dengan keturunan, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, dan sebagainya. Dari faktor keturunan Anda mengetahui adanya golongan yang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi. Dari faktor pekerjaan Anda mengetahui adanya kelompok petani, pedagang, pemusik, pengamen, pemulung, dan sebagainya. Dari faktor kekayaan Anda mengetahui adanya golongan miskin, menengah, dan kaya.

Friday 13 January 2012

1.            HAKEKAT MATEMATIKA
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.
A.      Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila sebagai dasar falsafah negara adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Oleh karena sebagai dasar negara maka sila tersebut merupakan sumber nilai, dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik yang bersifat material maupun spiritual. Dengan lain perkataan bahwa segala aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan hakikat nilai-nilai yang berasal dari
    A. Pengertian Demokrasi dan Demokrasi Pancasila
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani: demos dan kratos/kratein. Demos berarti rakyat kratos berarti memerintah kratein berarti pemerintahan. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Maksudnya ialah sesuatu sistem pemerintahan dengan rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara. Demokrasi yang ada mulanya timbul dan berkembang di dunia barat, timbul dan berkembang pula di tanah air kita. Kita memilih paham demokrasi ini untuk negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

Wednesday 4 January 2012

A.   PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
1.    Berdasarkan Pembentukannya
a.    Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan tidak akan habis karena dapat diperbaharui kembali dengan budi daya maupun secara alami.
Pembaharuan bisa dilakukan melalui dua cara:
1)    Reproduksi, terjadi pada sumber daya alam hayati karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
2)    Siklus, terjadi pada air, udara, tanah, dan energi matahari dapat diperbaharui dengan proses yang melingkar membentuk siklus.


b.    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan terus-menerus akan habis, karena tidak dapat diperbaharui.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya:
1)    Sumber daya alam yang tidak cepat habis, karena nilai konsumtif terhadap barang itu relatif kecil.
Contoh: Intan, emas, dan batu permata.
2)    SDA yang cepat habis, karena nilai konsumtif akan barang ini relatif tinggi.
Contoh: gas alam, batu bara, dan minyak bumi.

2.    Berdasarkan bagian atau bentuk yang dimanfaatkan
a. Sumber daya alam materi, adalah materi yang berupa benda mati diambil dari alam melalui penambangan dan pengolahan sehingga bermanfaat. Contoh: batu kapur dan tanah liat diolah menjadi semen sebagai bahan bangunan.
b. Sumber daya alam hayati, terdiri dari tumbuhan dan hewan.
c. Sumber daya alam energi, contoh: bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, dan kayu bakar dimanfaatkan untuk memasak dan menggerakkan kendaraan atau mesin.
d.  Sumber daya alam ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk hidup. Contoh: tempat tinggal, tempat bermain, ruang untuk mata pencaharian.
e. Sumber daya alam waktu, adanya waktu terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh: saat musim kemarau sulit mendapat air, akibat mengganggu tanaman pertanian.

B.   TANAH
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan bermacam-macam bahan organis.
Jenis-Jenis Tanah di Indonesia
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik). Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
b. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Jenis tanah ini terdapat di Pulau Jawa (Utara), Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera dan Sulawesi.
c. Tanah Podzol
Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan tinggi. Jenis tanah ini terdapat di pegunungan tinggi.

d. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu tinggi dan curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan aluminium. Tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat,dan Kalimantan Barat.
e. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, tidak terstruktur. Tanah pasir terdapat di Pantai Barat Sumatera Barat, Jawa Timur,dan Sulawesi.
f.   Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air. Karena kekurangan unsur hara dan peredaran udara di dalamnya tidak lancar, proses penghancuran tanah sempurna. Tanah ini terdapat di Pantai Timur Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
g. Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasir, dan tanah liat. Pembentukan tanah ini dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Tanah ini banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
h. Tanah Kapur (Renzina)
Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan telah mengalami laterisasi lemah. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan di Sumatera.
i.   Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang amat padat karena mineral di dalamnya dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. Jenis tanah ini terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia.
j.   Tanah Endapan
Tanah endapan adalah tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur. Jenis tanah ini terdapat di Jawa bagian utara, di Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian barat, dan Selatan.
Jenis tanah endapan adalah:
1)    Tanah endapan laterit
2)    Tanah endapan pasir, dan
3)    Tanah endapan vulkanis.
k. Tanah Terrarosa
Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur. Tanah ini banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera.

C.   AIR
Air yang meresap ke dalam tanah akan menempati pori-pori batuan sebagai air tanah. Kedalaman air tanah berbeda-beda tergantung pada tinggi-rendahnya permukaan bumi dan musim yang sedang berlaku.
Berdasarkan hal itu, dapat dibedakan menjadi dua:
1.    Air di Daratan
a.    Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan bumi dan dapat terlihat wujudnya. Air permukaan meliputi sungai, danan, rawa, daerah aliran sungai, teluk, selat, laut/lautan.
1) Sungai
Sungai adalah bagian daratan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya sehingga menjadi tempat aliran air.
Berdasarkan sumber airnya,dibedakan tiga:
a) Sungai hujan, sumber airnya berasal dari hujan.
b) Sungai gletser, sumber airnya berasal dari gletser yang mencair.
c) Sungai campuran.
Berdasarkan keadaan airnya sepanjang tahun:
a) Sungai permanen, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun.
b) Sungai periodik, sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun. Pada musim hujan airnya meluap dan pada musim kemarau airnya kering.
2)  Danau
Danau adalah cekungan di daratan yang berisi air. Permukaannya lebih tinggi dari permukaan air laut.
Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi atas:
a) Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Tanganyika dan Danau Nyassa.
b) Danau bendungan, terjadinya karena terbendungnya oleh alam (seperti Danau Laut Tawar di Aceh dan Danau Tordano di Sulawesi Utara) dan oleh manusia (seperti Waduk Jatiluhur, Waduk Sanguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, dll).
c) Danau Karit, terjadi karena larutnya batuan kapur. Misalnya Dolin, Polye dan Lokva di daerah Gunung Kidul.
d)         Danau Vulkanik, terjadi karena adanya gunung berapi yang meletus dan mengeluarkan ekshalasi.
Danau vulkanik ada 3 macam:
(1)   Danau Kawah, terjadi karena kawah yang meletus atau kepundan gunung api tergenang air hujan.
(2)   Danau Maar, merupakan lubang berbentuk corong yang terjadi sesudah letusan gunung api dan lubang tersebut terisi air hujan.
(3)   Danau Kaldera, terjadi karena peletusannya yang kuat.
e) Danau Tektovulkanik, terjadi karena adanya tenaga tektonik vulkanik. Misalnya Danau Toba, Batur dan Dana Ranau.
3) Rawa
a) Rawa selalu tergenang, kadar keasamannya tinggi, di dasarnya terdapat gambut yang tebal.
b) Rawa yang mengalami pergantian air, terjadi karena pengaruh pasang naik dan surut. Airnya tidak terlalu asam dan lapisan gambut di dasarnya tidak terlalu tebal.

b.    Air Bawah Tanah
Air bawah tanah (air tanah) ialah air yang terdapat pada pori-pori batuan. Beberapa macam air tanah, sebagai berikut:
1) Air tanah dangkal, adalah air yang terdapat di atas lapisan kedap air yang paling dekat dengan permukaan bumi.
2) Air tanah dalam, ialah air tanah yang terdapat pada lapisan air. Salah satu sumber air yang berasal dari air tanah dalam adalah sumber air artesis.
2.    Air di Lautan (Air Laut)
Berdasarkan kedalamannya, digolongkan menjadi empat:
a. Wilayah pasang (Zona Lithoral)
Tergenang pada waktu pasang dan kering pada waktu surut.
b. Wilayah laut dangkal (Zone Neritis)
Mempunyai kedalaman sampai 200 meter. Sinar matahari masih dapat menembus sampai ke dasar laut.
c. Wilayah laut dalam (Zone Bathyal)
Kedalamannya antara 200-1000 meter. Matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
d. Wilayah laut sangat dalam (Zone Abysad)
Kedalamannya lebih dari 1000 meter. Merupakan wilayah yang gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
Wilayah laut di Indonesia berdasarkan terjadinya:
a. Laut Regresi, terjadi karena menyempitnya luas permukaan laut diseluruh dunia akibat turunnya permukaan laut.
b. Laut Transegresi, terjadi karena genangan air laut terhadap daratan sebagai akibat naiknya permukaan air laut.
c. Laut Ingresi, adalah laut dalam yang makin dalam akibat dasar laut yang bergerak turun.
Berdasarkan letaknya terhadap benua:
a. Laut Tepi, adalah laut yang letaknya di tepi benua.
b. Laut Pedalaman, letaknya di pedalaman suatu benua.
c. Laut Tengah, laut yang diapit oleh dua benua atau lebih.
Berdasarkan sifat fìisik dan kimianya:
a. Suhu Air Laut
Makin dalam laut makin rendah suhu air laut karena sumber suhu air laut adalah penyinaran matahari.
b. Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Tinggi rendahnya kadar garam bergantung pada faktor penguapan, curah hujan, dan jumlah sungai yang bermuara ke laut.
c. Gerakan Air Laut
Gerakan air laut terdiri atas ombak (gelombang), arus laut, pasang naik dan pasang surut.

D.   UDARA
Udara adalah campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi. Lapisan udara atau uap yang sudah terbentuk oleh kekuatan dan proses alam sehingga bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup.
1. Pemanfaatan udara untuk kehidupan
a. Pernapasan manusia dan binatang
b. Pernapasan dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
2. Manfaat gerakan udara (angin) bagi kehidupan
a. Salah satu medium untuk merambatkan bunyi dan cahaya
b. Untuk pelayaran, perhubungan, dan komunikasi
c. Untuk kincir angin
d. Untuk kegiatan nelayan

E.   BARANG TAMBANG
Barang tambang merupakan sumber daya yang banyak dibutuhkan untuk kehidupan manusia, pendukung pembangunan, dan bahan dasar industri.
1. Jenis dan Persebaran Barang Tambang.
Digolongkan sebagai berikut:
a. Barang Tambang Energi, terdiri atas minyak bumi, gas bumi dan batu bara.
b. Barang Tambang Mineral Logam, terdiri atas timah, bauksit/aluminium, besi, tembaga, nikel, emas, perak, dan mangan.
c. Barang Tambang Mineral Bukan Logam/Tambang Industri, terdiri atas intan, belerang, fosfat, gamping/batu kapur, lempung/tanah liat, marmer, batu, pasir, dan lain-lain.
2. Persebaran Barang Tambang di Indonesia.
a. Minyak Bumi, terdapat di Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Seram, dan Irian Jaya.
b. Gas Bumi, terdapat di Bontang dandi Arun.
c. Batu Bara, terdapt di Ombilin/Sawahlunto, Bukit Asam, dal Kalimantan Timur.
d. Timah Putih, terdapat di Bangka, di Belitung, Sinkep, dan Bangkinang.
e. Bauksit/Aluminium, terdapat di Bintan.
f. Tembaga, terdapat di Tembaga Pura di Irian Jaya.
g. Besi, bijih besi terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Sedangkan pasir besi ditemukan di Lampung, pantai selatan Jawa Tengah.
h. Nikel, terdapat di Sulawesi Tenggara (Bulubulang, Pomala Utara dan Selatan).
i.   Emas dan Perak, tambang emas utama di Cikotok.
j.   Bahan Tambang Industri
1) Intan, terdapat di Cempaka, Kal-Sel.
2) Belerang, terdapat di sekitar kepundan gunung api.
3) Batu gamping/kapur, terdapat di Pegunungan kapur Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Bali, dan Irian Jaya bagian Selatan.
4) Marmer atau Batu Pualam, terdapat di Trenggalek dan Tulung Agung (Jawa Timur), di dekat Banjarnegara Jawa Tengah, dan Lampung.
5) Fosfat, terdapat di Pegunungan kapur dan di Pulau Jawa.
6) Aspal, terdapat di Pulau Buton dan Sulawesi Tenggara.
3. Peranan Barang Tambang dan Pembangunan Indonesia.
a. Untuk memenuhi kebutuhan lokal
b. Untuk memenuhi kebutuhan nasional
c. Sebagai sumber devisa negara
d. Sebagai bahan batu industri

F.    PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Pemanfaatan sumber daya alam dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, harus memperhatikan sifat dan ciri sumber daya alam itu.
1. Bentuk kerusakan sumber daya alam
Agar pemanfaatan sumber daya alam tetap lestari, beberapa hal perlu diperhatikan:
a. Hemat dan memperhatikan kebutuhan untuk masa depan.
b. Mencapai efektivitas pemakaian tertinggi.
c. Tidak mengganggu keutuhan sumber daya lain dan lingkungan sekitar.
2. Usah Pelestarian Sumber Daya Alam
a. Usaha Preventif (Pencegahan)
Dilakukan sebelum suatu permasalahan timbul, yaitu dengan menggunakan kemampuan melihat atau menjangkau kemasa yang akan datang.
b. Usaha Kuratif (bersifat perbaikan)
Suatu usaha yang dilakukan setelah kerusakan terjadi. Jadi, usaha kuratif berupa rehabilitasi situasi agar kerugian dapat dikurangi.

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List