Thursday 26 September 2013


Cara Aktivasi Office 2013 Permanent apakah benar activator ini bisa buat office 2013 kita menjadi permanent. admin sudah mencoba dan akhirnya office menjadi aktif selamanya.

untuk yang penasaran silahkan sobat mencobanya dengan mendownload di link di bawah ini activator cuma 8 mb.

Download Aktivator Office 2013 Permanent ===> Aktivator Office 2013 Permanent

Password RAR : kapanpunbisa.blogspot.com

Cara Aktivasi

1. Instal dulu office 2013
2. run as administrator install cmd yang ada di folder 8OAT15
3.tunggu hingga proses selesai
4. run as administrator install cmd yang ada di folder 15SSFP
5. selesai
6. sekarang office 2013 sobat sudah aktif selamanya.

Demikianlah cara aktivasi Office 2013 Permanent. semoga bermanfaat.

Sunday 22 September 2013

Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru menurut Winkel (1991) hendaknya selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.     Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran siswa di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari siswa.
2.     Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang siswa terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa.  Untuk itu upaya yang dapat dilakukan  seorang guru (Dimyati, 1994 : 95) adalah dengan cara :
a.      memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang di alaminya ;
b.     meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar ;
c.      memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar ;
d.     menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar ;
e.      merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
f.       Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa. Perilaku belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada kesehariannya. Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru terhadap siswa dalam meningkatkan motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) adalah dengan cara :
·        siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, tiap membaca hal-hal penting dari bahan tersebut dicatat.
·        guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara memecahkannya.
·        guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian kepada siswa dalam mengatasi kesukaran.
·        guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
·        guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang mengalami kesulitan.
·        guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan belajarnya sendiri.
·        guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar anak oleh orang tua: 
Salah satu alasan kenapa seorang anak malas belajar adalah hilangnya motivasi. Menanamkan motivasi pada dasarnya sama artinya dengan proses pembelajaran pada anak agar anak mengetahui apa manfaat belajar bagi dirinya sehingga seorang anak menyukai belajar.
  1.     Mencarikan teman yang suka  belajar dan berprestasi untuk anak Anda adalah salah satu cara agar anak terpacu untuk belajar. Hal itu karena bergaul dengan anak-anak seperti itu akan memacu anak untuk meniru perilaku mereka.
  2.      Selain itu, coba cari  komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Biarkan anak-anak kita melihat apa yang mereka lakukan sehingga tumbuh rasa senang bergaul dengan mereka.  
  3.       Satu hal lagi, jangan paksa anak-anak untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Carilah cara untuk membuat anak Anda menjadi suka atas apa yang Anda inginkan. Jika Anda ingin anak Anda belajar Bahasa Inggris, maka berikan alasan sehingga seorang anak menyukai Bahasa Inggris.
  4.       Cara yang terbaik adalah mengetahui kemampuan, minat dan bakat seorang anak. Tanpa pengetahuan memadai tentang bagaimana potensi dan minta anak maka Anda sedang berlaku sebagai komandan yang hanya bisa memerintah. Dan ini akan membuat seorang anak merasa terlangkahi dan tidak dihargai.
  5.       Masuklah ke jiwa anak-anak kita dan temukan cara yang terbaik untuk menumbuhkan motivasi belajar mereka.



Psikologi Belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu, Psikologi dan Belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa dan logos yang berasal dari ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Dalam perkembangan selanjutnya, karena kontak dengan berbagai disiplin ilmu, maka lahirlah bermacam-macam definisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti berikut:

  1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life)
  2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind)
  3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior).

Pada hakikatnya, bidang kajian psikologi banyak menyentuh bidang kehidupan diri organisme, baik manusia maupun hewan. Penyelidikan dilakukan mengenai bagaimana dan mengapa organisme-organisme itu melakukan apa yang mereka lakukan. Namun lebih khusus, psikologi lebih banyak dikaitkan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana manusia berpikir dan berperasaan.
Sedangkan belajar itu sendiri secara sederhana dapat diberi definisi sebagai aktifitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju ke perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).
Perkembangan dalam arti belajar di sini dipahami sebagai "perubahan" yang relatif permanen pada aspek psikologis. Individu yang berubah karena gila, mabuk, atau cedera fisik, bukanlah termasuk kategoti belajar, walaupun mempengaruhi jiwanya untuk sementara.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahawa psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.

Wednesday 4 September 2013

Kali ini saya akan memposting hasil dari tugas kuliah Tafsir, yang menafsirkan surah Al-'Ala ayat 14-17:

Allah banyak menggambarkan tentang orang-orang yang beruntung. Dalam al Quran di awal-awal al
Baqoroh orang yang beruntung adalah orang yang beriman kepada perkara ghoib, mendirikan sholat, menunaikan zakat. Termasuk pula beriman kepada kitab-kitab yang Allah turunkan. Dalam surat al Mukminun, Allah menggambarkan lebih panjang dan lebih detail lagi.
Orang yang beruntung adalah orang yang bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar atas ujian Allah. Rosulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, segala urusan baginya selalu baik. Dan hal itu tidak akan terjadi kecuali pada orang yang beriman; jika dia mendapat kesenangan dia bersyukur, dan hal itu baik baginya. Dan apabila tertimpa kesulitan dia bersabar dan kesabaran itu baik pula baginya.” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 14-17)
Di dalam tafsir al-maraghi dijelaskan sebagai berikut :
  1. Aflaha artinya beruntung dan selamat dari siksaan di akhirat;
  2. Tadzakka artinya bersih dari kotoran dosa yang disebabkan menentang kebenaran dan keras hati.
  3. Wadzakara asma rabbih artinya menyebutkan sifat-sifat Allah dalam hati, seperti tentang keagungan dan kehebatan-Nya.
  4. Fa Shalla artinya merendahkan dan menundukan dirinya terhadap segala perintah Allah.
Jiwa yang bersih sebagaiman disebutkan pada ayat tersebut dapat dilakukan dengan keimanan kepada Allah serta menolak kenusyrikan, serta membenarkan terhadap segala yang dibawa oleh Rasulullah SAW disertai amal salih. Sedangkan menyebut nama Allah lalu mengerjakan shalat, maksudnya adalah menghadirkan sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan Allah di dalam hati sanubari, kemudian patuh dan tunduk terhadap keagungan dan kehebatannya. Seseorang yang menyebut nama Tuhan-nya dan mengagungkannya di dalam hati, serta takut dari ancamannya kemudian jiwanya penuh dengan rasa takut adalah termasuk orang yang imannya kokoh. Selanjutnya orang yang selalu benar terhadap apa yang dilakukannya, niscaya ia akan mengutamakan kehidupan akhirat dari pada kehidupan dunia. Hal yang demikian sejalan dengan pendapat akal yang sehat dan petunjak syara`.
Diketahui bahwa kehidupan akhirat bersifat kekal dan kenikmatannya tidak akan pernah sirna, tidak ada kekurangan dan cacat, sedangkan kehidupan duniawi akan sirna, terkena oleh kerusakan. Barangsiapa yang yang lebih mendahulukan kehidupan duniawi, dan mencintai perhiasan duniawi, berarti orang tersebut tidak membenarkan adanya kehidupan akhirat, atau keimanan orang tersebut tidak dapat melewati ucapannya, dan tidak sampai pada hatinya. Dengan demikian, balasan pahala sebagaimana dijanjikan bagi orang-orang yang beriman tidak sampai kepada orang tersebut.
Al-Qur’an ketika menguraikan sifat kesementaraan dunia dan kedekatannya bukan bermaksud meremehkan kehidupan dunia atau menganjurkan untuk meningkatkan dan tidak memperhatikannya tetapi mengingatkan manusia akan kesementaraan itu sehingga tidak hanya memperoleh kenikmatan dengan gemerlap duniawi serta mengabaikan kehidupan yang kekal.
Dunia adalah arena kebenaran bagi yang menyadari hakikatnya ia adalah tempat dan jalan kebahagiaan bagi yang memahaminya. Dunia adalah arena kekayaan bagi yang menggunakannya untuk mengumpul bekal perjalanan menuju keabadian. Serta aneka pelajaran bagi yang merenung dan memperhatikan fenomena serta peristiwa-peristiwanya ia adalah tempat mengabdi para pecinta Allah, tempat berdo’a malaikat, tempat turunnya wahyu bagi para Nabi dan tempat curahan rahmat bagi yang taat.

sekian dulu postingan saya hari ini, semoga bermanfaat.

Tuesday 3 September 2013

Mata kuliah saya hari ini tentang "Evaluasi Diri"..jadi gak salahnya juga saya ngeshare sedikit pembahasan mengenangi evaluasi diri. ^_^

A.  Makna Evaluasi dan Evaluasi-diri 

Evaluasi, secara umum merupakan suatu proses pengumpulan serta pemrosesan data dan informasi yang akan digunakan sebagai dasar pengambilkan keputusan, pengelolaan dan pengembangan program studi/perguruan tinggi.

Evaluasi-diri merupakan upaya program studi/perguruan tinggi untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh  program studi/perguruan tinggi sendiri berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman. Pengkajian dan analisis itu dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pakar sejawat dari luar program studi/perguruan tinggi, sehingga evaluasi-diri dapat dilaksanakan secara objektif.

B.  Tujuan Evaluasi-diri

Evaluasi-diri dimaksudkan untuk hal-hal berikut:

  1. Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir.
  2. Perencanaan dan perbaikan-diri secara berkelanjutan.
  3. Penjaminan mutu internal program studi/lembaga perguruan tinggi.
  4. Pemberian informasi mengenai program studi/perguruan tinggi kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya (stakeholders).
  5. Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi).


C.  Manfaat Evaluasi-diri

Hasil evaluasi-diri dapat digunakan oleh program studi/perguruan tinggi untuk hal-hal berikut.

  1. Membantu dalam identifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran.
  2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institusional evaluation) dan analisis-diri.
  3. Memperkenalkan staf baru kepada keseluruhan program studi/ perguruan tinggi.
  4. Memperkuat jiwa korsa dalam lembaga, memperkecil kesenjangan antara tujuan pribadi dan tujuan lembaga dan mendorong keterbukaan.
  5. Menemukan kader baru bagi lembaga.
  6. Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang.
  7. Memberi informasi tentang status program studi/perguruan tinggi dibandingkan dengan program studi/perguruan tinggi lain.


D.  Ciri Evaluasi-diri yang Baik

Evaluasi-diri yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Dilakukan dengan motivasi intrinsik. 
  2. Pimpinan mendukung penuh. 
  3. Semua pihak dalam lembaga mendukung. 
  4. Direncanakan sesuai denan keperluan lembaga. 
  5. Dimaksudkan untuk menilai kembali tujuan lembaga. 
  6. Proses evaluasi-diri dilaksanakan dan dipimpin dengan baik.
  7. Evaluasi-diri dilaksanakan secara terbuka/transparan, objektif, jujur, bertanggung jawab dan akuntabel.
  8. Mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki program studi/perguruan tinggi, dan peluang serta ancaman yang ada di lingkungan program studi/perguruan tinggi.
  9. Berbagai permasalahan diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya.
  10. Hasil evaluasi-diri dimanfaatkan untuk menyusun strategi dan rencana pengembangan dan perbaikan program secara  berkelanjutan.
  11. Hasilnya berupa perbaikan proses evaluasi kelembagaan dan analisis-diri, serta perbaikan dan pengembanan program secara berkelanjutan (continuous program improvement and development).
  12. Laporan disusun dengan baik. 
sekian dulu postingan hari ini, semoga bermanfaat. Terima Kasih ^_^

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List