Wednesday 4 January 2012

A.    PROSES MEMBACA
Membaca adalah suatu proses untuk memahami arti atau menafsirkan suatu bacaan. Jika seorang pembaca tidak dapat memahami apa yang ia baca, maka minat membacanya akan menurun, bahkan mungkin hilang. Namun, jika si pembaca mampu memahami apa yang ia baca, maka minat membacanya akan semakin tinggi dan suasana membaca pun bisa lebih nikmat.

1.      Langkah-Langkah dalam Proses Membaca
a.      Mempersiapkan untuk membaca
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum seseorang akan melakukan proses membaca.
Memilih buku, pembaca memulai proses membaca dengan memilih buku atau teks yang ingin mereka baca. Memilih satu buku yang sesuai dengan keinginan pembaca tidaklah mudah. Pertama-tama seorang murid perlu mengetahui bahwa mereka tipe pembaca seperti apa? Apa jenis buku yang mereka gemari? Siapa pengarang favorit mereka? Saat mereka menjadi pembaca, murid mempelajari jawaban atas pertanyaan. Mereka juga dapat membukukan beberapa hal yang telah mereka baca, dan juga dapat mengatakan dan menjelaskan apa yang telah mereka baca.
Membuat koneksi, pembaca mengaktifkan pengetahuan utama mereka atau sekema tentang buku yang telah mereka rencanakan sebelumnya untuk menghubungkan bahan yang dibaca dengan pengalaman pribadi, kesusasteraan, atau hal yang telah mereka bahas di kelas. Ini bisa berupa topik dari buku, judul, pengarang, gaya, ilustrasi, komentar seseorang atau pun yang lainnya.
Merencanakan untuk membaca, pembaca membuat perkiraan pada saat mereka mulai membaca. Perkiraan tersebut difokuskan pada karakter, peristiwa, dan tempat yang diambil dalam cerita. Murid bisa merencanakan untuk membaca dengan dimulai dari daftar isi, judul atau awal teks yang akan mereka baca. 
b.      Membaca
Langkah kedua yang harus dilakukan murid ialah membaca buku atau teks. Murid menggunakan perkiraan yang telah ia tetapkan sebelumnya untuk membenarkan perkiraan tersebut. Mereka mengambil beberapa contoh dari teks dan mengenali beberapa perkataan. Mereka mempergunakan strategi identifikasi kata untuk mengidentifikasi kata yang jarang digunakan. Ini penting bagi si pembaca untuk mengenali tiap-tiap kata.
c.       Menjawab
Langkah yang ketiga ialah menanggapi bacaan yang telah mereka baca dan merundingkannya. Ada dua hal yang mampu menampung komentar dan hasil penyelidikan murid setelah mereka membaca:
Menulis dalam reading logs
Murid menuliskan dan menggambarkan apa yang ada dfalam pikiran mereka setelah membaca, di reading logs. Rosenblatt (1978), menjelaskan saat murid menulis tentang apa yang telah mereka baca, mereka menulusuri pikiran mereka, dan pada waktu yang sama uraikanlah dan perjelas tanggapan mereka. Ketika murid membaca informasi dari buku, mereka kadang memberi kritik dengan menuliskannnya di reading logs, seperti yang mereka lakukan setelah membaca cerita dan puisi. Terkadang mereka mencatat keterangnan penting atau bagian gambar dan diagram yang berkaitan dengan tema.
Melakukan percakapan umum
Murid juga membicarakan tentang teks yang telah mereka baca dengan teman sekeolas dalam sebuah percakapan. Petterson dan Eeds (1990) menjelaskan, murid itu akan menanggapi dan mengatakan apa yang mereka sukai dengan buku atau teks yang telah mereka baca. Setelah berbagi dengan teman, alihkan mereka menuju “pikiran atau pokok pikiran apa yang telah pengarang tulis dan ungkap bagian yang telah mereka temukan “.
d.      Mengeksplorasi Teks
Murid diarahkan kembali ke dalam teks untuk mengeksplorasi teks secara analisa. Beberapa kegiatan atau aktivitas yang harus dilakukan:
-          Membaca ulang teks
-          Mempelajari dasar pengarang
-          Mempelajari kosa kata baru
-          Melakukan percakapan kecil-kecilan
Pada saat murid membaca ulang teks, mereka memikirkan kembali apa yang telah mereka baca. Mereka mengaitkan apa yang ada di buku dengan kehidupan mereka, dan dengan bahan lain yang telah mereka baca. Mereka menguji dasar pengarang terutama pada penggunaan dari segi karakter pada satu cerita atau kiasan yang ada pada sebuah puisi. Murid juga mengidentifikasi kutipan yang mengesankan dan mempelajari perkataan yang menarik perhatian.
Pada kelas, guru harus sering mengajari bagaimana cara mengeksplorasi untuk memfokuskan perhatian murid pada sttruktur teks, bahasa kesusasteraan, dan juga kosa kata.
e.       Meluas Penafsiran
Dalam langkah ini pembaca memperluas penafsran mereka dan pemahaman mereka. Murid membuat tanggapan dan penyelidikan setelah mereka membaca. Mereka juga menciptakan proyek yang dapat melibatkan bacaan, penulisan, pembaca, laporan lisan, atau buku lain yang dikarang oleh pengarang yang sama. Kegiatan ini bertujuan agar murid dapat memperluas pikiran atau penalaran mereka dan juga dapat menciptakan suatu penafsiran sendiri.
2.      Jenis-Jenis Membaca
a.       Membaca dengan suara keras. Guru mebaca kepada murid dengan suara keras.
·         Keuntungan:
-          Murid tidak bisa membaca sesukanya
-          Guru dapat mempraktekkan bacaan yang lancar
-          Mengajarkan bagaimana strategi membaca
-          Mengembangkan satu komunitas membaca
-          Hanya mempergunakan satu salinan teks
·         Kerugian:
-          Tidak ada kesempatan murid untuk membaca
-          Teks belum tentu sesuai dengan murid
-          Murid bisa jadi tidak tertarik dengan teks tersebut
b.      Membaca dengan teman. Dua murid membaca satu teks bersama-sama.
·         Keuntungan
-          Kerjasama diantara murid
-          Saling membantu satu sama lain
-          Terbiasa digunakan untuk mengulang teks
-          Murid berbicara dan berbagi penafsiran
·         Kerugian
-          Guru kurang terlibat terutama sulit untuk mengontrol
c.       Membaca dengan panduan. Guru menggunakan penalaran untuk memandu murid saat mereka membaca satu teks.
·         Keuntungan
-          Memperluas penalaran
-          Mengajarkan bagaimana strategi membaca
-          Menafsirkan kata dalam teks yang jarang dipakai
·         Kerugian
-          Memerlukan beberapa salinan teks
-          Perlunya mengajari cara mengontrol bacaan
-          Beberapa murid bisa jadi tidak tertarik pada teks
d.      Membaca dengan mandiri. Murid membaca dan memilih bahan bacaan sendiri.
·         Keuntungan
-          Melatih rasa tanggung jawab
-          Menjadi pengalaman tersendiri
·         Kerugian
-          Murid memerlukan bantuan untuk membaca teks
-          Sedikitnya keterlibatan dari guru sehingga sulit untuk mengontrol
3.      Mengajari Proses Membaca

B.       PROSES MENULIS
Murid belajar dalam proses penulisan pada saat mereka menulis karangan-karangan  untuk pemfokusan literatur dan seputar tema, dan saat mereka berpartisipasi dalam menulis. Belajar dalam proses penulisan lebih penting dari pada meneliti suatu proyek. Menulis memberikan murid suatu kemampuan dan terlibat didalamnya, karena proses menulis adalah suatu alat. Murid banyak menggunakan dan memerlukan proses penulisan dalam belajar. Guru dapat memodelkan proses menulis dengan penulisan kerjasama kelas, dan mengajarkan Minilessons seperti konsep, strategi dan kemampuan yang digunakan penulis.
·           Menulis kerjasama kelas
Sebuah cara untuk mengenalkan proses penulisan adalah menulis suatu kerjasama atau karangan berkelompok. Guru memodelkan proses penulisan dan memberikan kesempatan kepada murid untuk mempraktekkannya, dalam proses pendekataan penulisan guru memberikan dukungan keadaan. Murid dan  guru menulis sebuah karangan bersama-sama, mereka menggunakan langkah-langkah proses penulisan sama halnya seperti pengarang-pengarang lakukan. Guru menunjukkan strategi yang digunakan pengarang serta menjelaskan ketidakfahaman ketika mengarang berkelompok, menawarkan ide penulisan yang baik, dan menjelaskan berkenaan dengan masalah dalam penulisan.  
Pertama-tama guru mengenalkan ide-ide penulisan karangan berkeelompok dan menentukan bahan karangan. Muris menyusun karangan dengan bimbingan guru dari langkah mengonsep, penulisan ulang, memeriksa naskah, dan langkah penerbitan dari proses penulisan.
Menciptakan sebuah karangan adalah salah satu bagian penting dari pengalaman menulis, terutama ketika murid belajar menggunakan proses penulisan atau penulisan bentuk baru.
·           Minilessons pada proses penulisan
Murid perlu mempelajari bagaimana cara menggunakan langkah-langkah dari proses penulisan, yaitu:
1.        Bagaimana cara mengumpulkan dan menyusun ide dalam penulisan.
2.        Bagaimana cara berpartisipasi dalam penulisan berkelompok.
3.        Bagaimana cara membaca kesalahan.
4.        Bagaimana membagikan penulisan mereka.
Guru mengajarkan prosedur, konsep, strategi dan keterampilan ini semasa minilessons. Minilessons dapat diajarkan seperti pada kerjasama kelompok kelas.
(MINILESSON) PROSES MEMBACA DAN MENULIS, pada hal.208.
·           Memfokuskan kesatuan literatur
Murid melaksanakan proses penulisan pada saat mereka menciptakan suatu bahan, untuk memperpanjang penafsiran mereka pada saat proses membaca. Kadang-kadang ada yang menyelesaikan penulisan dalam kerjasama kelas, ada yang menyelesaikan dalam kelompok kecil, dan ada juga murid yang menyelesaikan dalam bentuk variasi penulisan mereka.
Beberapa contoh dibawah ini:
-            Setelah membaca “Freeman’s Teddy Bear Story (1968), sebuah kelas, yakni tingkatan kelas pertama bekerja sama menulis sebuah perkataan ulang dari cerita mereka, yang mana telah diterbitkan sebuah buku besar.
·           Seputar tema
Guru seringkali  merencanakan bentuk-bentuk penulisan untuk menghubungkan dengan seputar tema. Kadang-kadang murid-murid dikelas bersama-sama mengerjakan satu proyek, membuat seperti sebuah buku ABC tentang lautan kemudian mengambil tema dari bagian lautan tersebut, atau menulis koleksi dari macam-macam binatang kemudian menganbil tema didalamnya. Ketika guru mengerjakan ini, guru melihat kembali penulisan dan murid  mengerjakan bersama-sama setiap langkah dari proses penulisan .
Murid mempergunakan proses penulisan untuk mengembangkan karangan mereka. Apa yang mereka temukan dalam karangan berkelompok kemudian berbagi tugas, memperbaiki potongan karangan mereka atas dasar umpan balik dari teman sekelas. Mereka juga mengedit karangan mereka untuk mengidentifikasi, kemudian membenarkan kemungkinan sebagai kesalahan. Kemudian salinan akhir dari karangan mereka dan membagikan kepada teman sekelas atau pendengar lain.  
·           Latihan menulis
Ada 3 komponen dari latihan menulis : Menulis, berbagi cerita, dan minilessons. Langkah dari proses penulisan selama waktu penulisan. Persiapan sebelum penulisan pada hari senin, membuat draft pada hari selasa, memperbaiki pada hari rabu, pemeriksaan naskah pada hari kamis, dan penerbitan pada hari jum’at.  Khusus berbagi cerita, pada saat mereka menpublikasikannya kepada teman sekelas, berbagi adalah satu pengalaman kemasyarakatan, dan ketika murid berbagi dan menceritakan kepada pendengar, mereka pasti merasakan kepuasaan dari pekerjaan mereka.
·           Menyesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap murid
Guru dapat menyesuaikan dengan melibatkan aktifitas masing-masing dari proses penulisan untuk membuat sebuah penulisan, merupakan pengalaman yang berharga bagi murid-murid.

Langkah-langkah Penyesuaian Proses penulisan
Menemukan kebutuhan dari tiap-tiap murid:
Langkah 1 : sebelum penulisan
Ø  Menggunakan gambar sebagai suatu  aktifitas latihan.
Ø  Murid mempunyai “pembicaraan keluar” untuk karangan mereka sebelum memulai untuk menulis.
Ø  Menggambar sekelompok murid, kemudian menggunakan ide dan memberikan saran kepada mereka.
Langkah 2 : Drafting
Ø  Mendiktekan kepada murid dengan suara yang lantang
Ø  Menandai kertas murid pada setiap barisnya
Ø  Mengenai ejaan murid dan keterampilan mekanis lainnya tidak penting dalam hal ini.
Langkah 3 : penulisan ulang
Ø  Berpartisipasi dalam penulisan berkelompok dengan murid
Ø  Fokus pada ucapan-ucapan pujian dari pada saran untuk mengulang ketika murid mulai melaksanakan penulisan berkelompok
Ø  Kecuali murid hanya membuat sesuatu atau dua pengulangan saat pertama.
Langkah 4 : pemeriksaan naskah
Ø  Mengajari murid bagaimana caranya membaca kesalahan
Ø  Apabila murid mengalami kesalahan pada tanda baca, maka benarkan kesalahan mereka.
Ø  Apabila murid salah dalam mengidentifikkasi dan mengoreksi pada halaman pertama karangannya, maka benarkan kesalahan sisa untuk murid.
Langkah 5 : Penerbitan
Ø  Gunakan pengolahan kata untuk salinan akhir
Ø  Tulisan tangan calinan akhir untuk murid
Ø  Menyediakan kesempatan kpd murid untuk bercerita tentang tulisan mereka dengan sebuah  kelompok teman sekelas nya.
Ø  Jangan menyalahkan apapun mengenai  hasil salinan akhir.

Ketika anak-anak menggunakan sebuah proses pendekatan untuk menulis, ada kemungkinan mereka menjiplak karena mereka sedang mengembangkan karangan mereka secara bertahap dari saat persiapan sebelum menulis, mengonsep untuk memperbaiki, dan pemeriksaan naskah. Meskipun demikian, guru khawatir kalau karangan yang murid buat bukan pekerjaan mereka sendiri.
Pertimbangan bagi guru untuk kemajuan murid yakni dengan cara mengamati murid saat mereka menulis, dan mencatat apakah mereka terlibat dalam aktivitas menulis, apakah mereka memfokuskan pada konten peralatan mekanis pada draft mereka, dan apakah mereka berpartisipasi dalam tulisan berkelompok. Guru perlu memeriksa dan menilai tulisan murid, apakah telah melengkapi semua komponen dari tugas penulisan seperti halnya mutu dari produk akhir.

C.      PERBANDINGAN ANTARA PROSES MEMBACA & MENULIS


Apa yang dilakukan pembaca
Apa yang dilakukan penulis
Langkah 1
Persiapan membaca
Pembaca menggunakan pengetahuan tentang:
·      Topik
·      Bacaan
·      Daftar pustaka (buku)
·      Sistem bahasa
 Pembaca diharapkan
·      Sebelumnya membaca/menulis pengalaman
·      Memformat teks
·      Maksud dari bacaan
·      Mendengarkan bacaan
Pembaca membuat ramalan



Prewriting:
Penulis menggunakan pengetahuan tentang:
·         Topik
·         Penulisan
·         Daftar pustaka
·         Sistem bahasa
Penulis diharapkan:
·         Membaca sebelumnya/menulis pengalaman
·         Memformat teks
·         Maksud penulisan
·         Pendengar untuk penulisan
Penulis mengumpulkan dan mengorganisir ide

Langkah 2
Bacaan
Pembaca:
·         Menggunakan strategi untuk mengidentifikasi kata-kata
·         Menggunakan strategi pembuatan hati
·         Memonitor bacaan
·         Menciptakan arti

Drafting
Penulis:
·      Menggunakan strategi penulisan
·      Menggunakan strategi pembuatan arti
·      Memonitor penulisan
·      Menciptakan arti
Langkah 3
Menjawab
Pembaca:
·         merespon teks
·         menginterpretasikan arti
·         menjelaskan ketidakpemahaman
·         meluaskan ide

Perbaikan
Penulis:
·         menjawab teks
·         mengintertretasikan arti
·         menjelaskan ketidakfahaman
·         meluaskan ide

Langkah 4
Mengekplorasikan teks
Pembaca:
·         uji teks dsri kata dan literature bahasa.
·         Memeriksa bagian struktur

Memeriksa naskah
Penulis:
·         Identifikasi dan benarkan kesalaahan mekanis
·         Telaah alines dan struktur kalimat
Langkah 5
Meluaskan penafsiran pembaca
·         Berada diluar teks untuk meluaskan penafsiran mereka.
·         Berbagi tugas dengan teman sekelas.
·         Liatlah terhadap proses bacaan
·         Buat hubungan kehidupan dan buku
·         Mrnghargsi potongan dari buku
·         Rasakan kesuksesannya.
·         Ingin membaca lagi
Penerbitan
Penulis:
·      Menyelesaikan salinan karangan mereka
·      Menyajikan karangan mereka kepada para pendengar
·      Menggambarkan proses penulisan
·      Menghargai karangan
·      Merasakan kesukksesan
·      Mau menulis  lagi


0 komentar:

Post a Comment

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List