Wednesday, 4 January 2012

A.   PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
1.    Berdasarkan Pembentukannya
a.    Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan tidak akan habis karena dapat diperbaharui kembali dengan budi daya maupun secara alami.
Pembaharuan bisa dilakukan melalui dua cara:
1)    Reproduksi, terjadi pada sumber daya alam hayati karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
2)    Siklus, terjadi pada air, udara, tanah, dan energi matahari dapat diperbaharui dengan proses yang melingkar membentuk siklus.


b.    Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dimanfaatkan terus-menerus akan habis, karena tidak dapat diperbaharui.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya:
1)    Sumber daya alam yang tidak cepat habis, karena nilai konsumtif terhadap barang itu relatif kecil.
Contoh: Intan, emas, dan batu permata.
2)    SDA yang cepat habis, karena nilai konsumtif akan barang ini relatif tinggi.
Contoh: gas alam, batu bara, dan minyak bumi.

2.    Berdasarkan bagian atau bentuk yang dimanfaatkan
a. Sumber daya alam materi, adalah materi yang berupa benda mati diambil dari alam melalui penambangan dan pengolahan sehingga bermanfaat. Contoh: batu kapur dan tanah liat diolah menjadi semen sebagai bahan bangunan.
b. Sumber daya alam hayati, terdiri dari tumbuhan dan hewan.
c. Sumber daya alam energi, contoh: bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, dan kayu bakar dimanfaatkan untuk memasak dan menggerakkan kendaraan atau mesin.
d.  Sumber daya alam ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk hidup. Contoh: tempat tinggal, tempat bermain, ruang untuk mata pencaharian.
e. Sumber daya alam waktu, adanya waktu terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh: saat musim kemarau sulit mendapat air, akibat mengganggu tanaman pertanian.

B.   TANAH
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan bermacam-macam bahan organis.
Jenis-Jenis Tanah di Indonesia
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik). Tanah jenis ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian.
b. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Jenis tanah ini terdapat di Pulau Jawa (Utara), Sumatra, Bali, Lombok, Halmahera dan Sulawesi.
c. Tanah Podzol
Tanah podzol adalah tanah yang terjadi karena pengaruh suhu rendah dan curah hujan tinggi. Jenis tanah ini terdapat di pegunungan tinggi.

d. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena suhu tinggi dan curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan aluminium. Tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat,dan Kalimantan Barat.
e. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen, tidak terstruktur. Tanah pasir terdapat di Pantai Barat Sumatera Barat, Jawa Timur,dan Sulawesi.
f.   Tanah Gambut
Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air. Karena kekurangan unsur hara dan peredaran udara di dalamnya tidak lancar, proses penghancuran tanah sempurna. Tanah ini terdapat di Pantai Timur Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
g. Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, pasir, dan tanah liat. Pembentukan tanah ini dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Tanah ini banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
h. Tanah Kapur (Renzina)
Tanah kapur adalah tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan telah mengalami laterisasi lemah. Jenis tanah ini terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan di Sumatera.
i.   Tanah Padas
Tanah padas adalah tanah yang amat padat karena mineral di dalamnya dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan tanah sebelah atasnya. Jenis tanah ini terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia.
j.   Tanah Endapan
Tanah endapan adalah tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur. Jenis tanah ini terdapat di Jawa bagian utara, di Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian barat, dan Selatan.
Jenis tanah endapan adalah:
1)    Tanah endapan laterit
2)    Tanah endapan pasir, dan
3)    Tanah endapan vulkanis.
k. Tanah Terrarosa
Tanah terrarosa adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini banyak terdapat di dasar dolina-dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah batu kapur. Tanah ini banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera.

C.   AIR
Air yang meresap ke dalam tanah akan menempati pori-pori batuan sebagai air tanah. Kedalaman air tanah berbeda-beda tergantung pada tinggi-rendahnya permukaan bumi dan musim yang sedang berlaku.
Berdasarkan hal itu, dapat dibedakan menjadi dua:
1.    Air di Daratan
a.    Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan bumi dan dapat terlihat wujudnya. Air permukaan meliputi sungai, danan, rawa, daerah aliran sungai, teluk, selat, laut/lautan.
1) Sungai
Sungai adalah bagian daratan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya sehingga menjadi tempat aliran air.
Berdasarkan sumber airnya,dibedakan tiga:
a) Sungai hujan, sumber airnya berasal dari hujan.
b) Sungai gletser, sumber airnya berasal dari gletser yang mencair.
c) Sungai campuran.
Berdasarkan keadaan airnya sepanjang tahun:
a) Sungai permanen, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun.
b) Sungai periodik, sungai yang airnya tidak tetap sepanjang tahun. Pada musim hujan airnya meluap dan pada musim kemarau airnya kering.
2)  Danau
Danau adalah cekungan di daratan yang berisi air. Permukaannya lebih tinggi dari permukaan air laut.
Berdasarkan proses terjadinya, danau terbagi atas:
a) Danau tektonik, terjadi akibat tenaga tektonik. Contoh: Danau Tanganyika dan Danau Nyassa.
b) Danau bendungan, terjadinya karena terbendungnya oleh alam (seperti Danau Laut Tawar di Aceh dan Danau Tordano di Sulawesi Utara) dan oleh manusia (seperti Waduk Jatiluhur, Waduk Sanguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, dll).
c) Danau Karit, terjadi karena larutnya batuan kapur. Misalnya Dolin, Polye dan Lokva di daerah Gunung Kidul.
d)         Danau Vulkanik, terjadi karena adanya gunung berapi yang meletus dan mengeluarkan ekshalasi.
Danau vulkanik ada 3 macam:
(1)   Danau Kawah, terjadi karena kawah yang meletus atau kepundan gunung api tergenang air hujan.
(2)   Danau Maar, merupakan lubang berbentuk corong yang terjadi sesudah letusan gunung api dan lubang tersebut terisi air hujan.
(3)   Danau Kaldera, terjadi karena peletusannya yang kuat.
e) Danau Tektovulkanik, terjadi karena adanya tenaga tektonik vulkanik. Misalnya Danau Toba, Batur dan Dana Ranau.
3) Rawa
a) Rawa selalu tergenang, kadar keasamannya tinggi, di dasarnya terdapat gambut yang tebal.
b) Rawa yang mengalami pergantian air, terjadi karena pengaruh pasang naik dan surut. Airnya tidak terlalu asam dan lapisan gambut di dasarnya tidak terlalu tebal.

b.    Air Bawah Tanah
Air bawah tanah (air tanah) ialah air yang terdapat pada pori-pori batuan. Beberapa macam air tanah, sebagai berikut:
1) Air tanah dangkal, adalah air yang terdapat di atas lapisan kedap air yang paling dekat dengan permukaan bumi.
2) Air tanah dalam, ialah air tanah yang terdapat pada lapisan air. Salah satu sumber air yang berasal dari air tanah dalam adalah sumber air artesis.
2.    Air di Lautan (Air Laut)
Berdasarkan kedalamannya, digolongkan menjadi empat:
a. Wilayah pasang (Zona Lithoral)
Tergenang pada waktu pasang dan kering pada waktu surut.
b. Wilayah laut dangkal (Zone Neritis)
Mempunyai kedalaman sampai 200 meter. Sinar matahari masih dapat menembus sampai ke dasar laut.
c. Wilayah laut dalam (Zone Bathyal)
Kedalamannya antara 200-1000 meter. Matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
d. Wilayah laut sangat dalam (Zone Abysad)
Kedalamannya lebih dari 1000 meter. Merupakan wilayah yang gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus ke dasar laut.
Wilayah laut di Indonesia berdasarkan terjadinya:
a. Laut Regresi, terjadi karena menyempitnya luas permukaan laut diseluruh dunia akibat turunnya permukaan laut.
b. Laut Transegresi, terjadi karena genangan air laut terhadap daratan sebagai akibat naiknya permukaan air laut.
c. Laut Ingresi, adalah laut dalam yang makin dalam akibat dasar laut yang bergerak turun.
Berdasarkan letaknya terhadap benua:
a. Laut Tepi, adalah laut yang letaknya di tepi benua.
b. Laut Pedalaman, letaknya di pedalaman suatu benua.
c. Laut Tengah, laut yang diapit oleh dua benua atau lebih.
Berdasarkan sifat fìisik dan kimianya:
a. Suhu Air Laut
Makin dalam laut makin rendah suhu air laut karena sumber suhu air laut adalah penyinaran matahari.
b. Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Tinggi rendahnya kadar garam bergantung pada faktor penguapan, curah hujan, dan jumlah sungai yang bermuara ke laut.
c. Gerakan Air Laut
Gerakan air laut terdiri atas ombak (gelombang), arus laut, pasang naik dan pasang surut.

D.   UDARA
Udara adalah campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang memenuhi ruang di atas bumi. Lapisan udara atau uap yang sudah terbentuk oleh kekuatan dan proses alam sehingga bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup.
1. Pemanfaatan udara untuk kehidupan
a. Pernapasan manusia dan binatang
b. Pernapasan dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain.
2. Manfaat gerakan udara (angin) bagi kehidupan
a. Salah satu medium untuk merambatkan bunyi dan cahaya
b. Untuk pelayaran, perhubungan, dan komunikasi
c. Untuk kincir angin
d. Untuk kegiatan nelayan

E.   BARANG TAMBANG
Barang tambang merupakan sumber daya yang banyak dibutuhkan untuk kehidupan manusia, pendukung pembangunan, dan bahan dasar industri.
1. Jenis dan Persebaran Barang Tambang.
Digolongkan sebagai berikut:
a. Barang Tambang Energi, terdiri atas minyak bumi, gas bumi dan batu bara.
b. Barang Tambang Mineral Logam, terdiri atas timah, bauksit/aluminium, besi, tembaga, nikel, emas, perak, dan mangan.
c. Barang Tambang Mineral Bukan Logam/Tambang Industri, terdiri atas intan, belerang, fosfat, gamping/batu kapur, lempung/tanah liat, marmer, batu, pasir, dan lain-lain.
2. Persebaran Barang Tambang di Indonesia.
a. Minyak Bumi, terdapat di Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Seram, dan Irian Jaya.
b. Gas Bumi, terdapat di Bontang dandi Arun.
c. Batu Bara, terdapt di Ombilin/Sawahlunto, Bukit Asam, dal Kalimantan Timur.
d. Timah Putih, terdapat di Bangka, di Belitung, Sinkep, dan Bangkinang.
e. Bauksit/Aluminium, terdapat di Bintan.
f. Tembaga, terdapat di Tembaga Pura di Irian Jaya.
g. Besi, bijih besi terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Sedangkan pasir besi ditemukan di Lampung, pantai selatan Jawa Tengah.
h. Nikel, terdapat di Sulawesi Tenggara (Bulubulang, Pomala Utara dan Selatan).
i.   Emas dan Perak, tambang emas utama di Cikotok.
j.   Bahan Tambang Industri
1) Intan, terdapat di Cempaka, Kal-Sel.
2) Belerang, terdapat di sekitar kepundan gunung api.
3) Batu gamping/kapur, terdapat di Pegunungan kapur Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Bali, dan Irian Jaya bagian Selatan.
4) Marmer atau Batu Pualam, terdapat di Trenggalek dan Tulung Agung (Jawa Timur), di dekat Banjarnegara Jawa Tengah, dan Lampung.
5) Fosfat, terdapat di Pegunungan kapur dan di Pulau Jawa.
6) Aspal, terdapat di Pulau Buton dan Sulawesi Tenggara.
3. Peranan Barang Tambang dan Pembangunan Indonesia.
a. Untuk memenuhi kebutuhan lokal
b. Untuk memenuhi kebutuhan nasional
c. Sebagai sumber devisa negara
d. Sebagai bahan batu industri

F.    PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Pemanfaatan sumber daya alam dapat mengganggu keseimbangan ekologi. Oleh karena itu, harus memperhatikan sifat dan ciri sumber daya alam itu.
1. Bentuk kerusakan sumber daya alam
Agar pemanfaatan sumber daya alam tetap lestari, beberapa hal perlu diperhatikan:
a. Hemat dan memperhatikan kebutuhan untuk masa depan.
b. Mencapai efektivitas pemakaian tertinggi.
c. Tidak mengganggu keutuhan sumber daya lain dan lingkungan sekitar.
2. Usah Pelestarian Sumber Daya Alam
a. Usaha Preventif (Pencegahan)
Dilakukan sebelum suatu permasalahan timbul, yaitu dengan menggunakan kemampuan melihat atau menjangkau kemasa yang akan datang.
b. Usaha Kuratif (bersifat perbaikan)
Suatu usaha yang dilakukan setelah kerusakan terjadi. Jadi, usaha kuratif berupa rehabilitasi situasi agar kerugian dapat dikurangi.

1 comment:

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List