Sunday, 24 June 2012


Paru-paru Basah (Bronchitis) merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika saluran bronchial dalam paru-paru terendam dengan air. Saluran bronchial ini kemudian akan membengkak dan memproduksi lendir, yang menyebabkan timbulnya batuk-batuk.
Penyakit ini sering timbul setelah adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti pilek. Sebagian besar gejala bronchitis akut seperti sakit di dada, sesak napas, dll biasanya bertahan hingga 2 minggu, namun batuknya bisa terus bertahan hingga 8 minggu pada kasus tertentu.
Bronchitis kronis bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan biasanya menyerang para perokok. Orang yang menderita bronchitis biasanya akan terus batuk berdahak selama 3 bulan tiap tahunnya, selama 2 tahun berturut-turut. Jika Anda atau keluarga Anda pernah didiagnosa dengan penyakit ini, maka sebaiknya Anda mengunjungi dokter spesialis untuk diperiksa lebih lanjut.
Jenis infeksi paru-paru lainnya yang harus diketahui oleh para prang tua adalah Bronchiolitis. Bayi bisa diserang penyakit bronchiolitis (infeksi yang disebabkan oleh virus) yang bisa menghalangi saluran pernapasannya sehingga perlu dirawat.

Penyebab Paru-Paru Basah (Bronchitis)
Beberapa jenis virus, diantaranya: Respiratory Syncytial Virus (RSV), Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza, Bakteri, pada kasus yang jarang ditemui, Polutan (bahan kimia yang terkandung dalam udara)

Tanda-Tanda Dan Gejala (Paru-Paru Basah) Bronchitis
Batuk berdahak (pada hari-hari pertama mungkin batuk kering)
- Rasa sakit di dada
- Rasa lelah
- Sakit kepala ringan
- Sakit-sakit pada badan
- Demam
- Mata berair
- Sakit tenggorokan

Bronchiolitis
Bronchiolitis biasanya menyerang anak dibawah usia 2 tahun, terutama bayi berusia 3-6 bulan. Penyebab utamanya adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan terkadang bisa juga disebabkan oleh virus seperti Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza.
Virus ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, baik melalui kontak langsung dengan cairan hidung, maupun melalui udara yang terpolusi. Walaupun RSV hanya akan menimbulkan gangguan ringan pada orang dewasa, namun tidak demikian pada bayi lho!
Resiko terkena bronchiolitis akan meningkat jika terdapat faktor-faktor berikut pada bayi:
Sering berada di sekitar perokok
Usia bayi kurang dari 6 bulan
Hidup di lingkungan yang padat penduduk
Kurang konsumsi ASI
Lahir prematur

Gejala Bronchiolitis
Biasanya dimulai dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ringan
Dalam 2-3 hari bisa semakin parah yang disertai batuk berdesis
Napas bayi tersengal-sengal
Bayi terlihat panik dan gelisah
Pada kasus yang parah, bayi akan membiru dan ini merupakan situasi yang gawat
Cuping hidung bayi akan terlihat membesar setiap kali menarik napas
Otot-otot antara tulang rusuk akan tertarik setiap kali menarik napas

Terapi yang Dapat Membantu
Menepuk-nepuk dada bayi
Konsumsi cairan yang cukup, selain ASI, untuk bayi diatas 6 bulan Anda bisa memberikan air jeruk hangat atau jus apel hangat
Menghisap uap air bisa membantu mencairkan dahak kental yang bisa menyebabkan bayi Anda tersedak. Anda bisa menggunakan alat semacam Humidifier untuk ini
Banyak beristirahat
Jangan biarkan orang merokok di dekat bayi Anda
Biasanya gejala ini akan berkurang dalam waktu 1 minggu dan kesulitan bernapas akan berkurang dalam waktu 3 hari. Angka kematian bayi akibat penyakit ini tidak sampai 1 %.

0 komentar:

Post a Comment

Categories

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List