Tauhid rubbubiyah Adalah kata yang dinasabkan kepada salah satu nama Allah SWT yaitu “Robb”, Nama ini mempunyai beberapa arti, antara lain :
ü Al-Murabbi (Pemelihara)
ü Al-Nashir (Penolong)
ü Al-Malik (Pemilik)
ü Al-Mushlih (Yg Memperbaiki)
ü As-Sayyid (Tuan)
ü Al-Wali (Wali)
Dalam terminologi syariat islam, istilah tauhid rububiyah berarti percaya bahwa Allah-lah satu-satunya pencipta, pemilik, pengendali alam raya dengan takdirnya, Ia menghidupkan & mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnahnya.[1]
Dibuku lain juga dikatakan bahwa secara etimologi, kata “Robb” sebenarnya mempunyai banyak arti, antara lain : menumbuhkan, mengendalikan, mendidik, memelihara, memperbaiki, menanggung, mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin, mengepalai, menyelasaikan suatu perkara, memiliki, dll (lihat uraian etemologis maududy dalam ketuhanan, ibadah, dan agama, 1983, 30-34), namun untuk lebih sederhana dalam hubungannya dengan rububiyatullah (Tauhid Rububiyah) kita mengambil beberapa arti saja, yaitu menciptakan, member rezeky, memelihara, mengelola, dan memiliki.[2]
B. Beriman Kepada Rububiyah Allah
1. Maka beriman kepada rububiyah Allah
Beriman kepada rububiyah Allah adalah mengakui bahwasanya Allah SWT adalah Rabb segala sesuatu : pemilik, pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan, yang mematikan, yang memberi manfaat & mendatangkan bahaya, yang bagi-Nya segala urusan, yang ditangan-Nya segala kebaikan, & bahwasanya Dia maha kuasa atas segala sesuatu, & dia tidak memiliki sekutu apapun.[3]
Tauhid rububiyah mencakup dimensi-dimensi keimanan sebagai berikut :
A. Beriman kepada perbuatan-perbuatan Allah yang bersifat umum, misalnya : menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, menguasai, dan lain-lain.
Firman Allah :
ª!$# ß,Î=»yz Èe@à2 &äóÓx« ( uqèdur 4’n?tã Èe@ä. &äóÓx« ×@‹Ï.ur ÇÏËÈ
Artinya : Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (Az-Zumar = 62)
B. Beriman kepada takdir Allah
C. Beriman kepada zat Allah.[4]
2. Allah menetapkan keesaannyadalam rububiyah kepada segenap makhluknya.
Allah berfirman :
߉ôJysø9$# ¬! Å_Uu‘ šúüÏJn=»yèø9$# ÇËÈ
Artinya : segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Fatihah 2)
Sedangkan makna makna Robb sekalian alam adalah bahwa Allah adalah pencipta mereka, yang menguasai, yang memperbaiki dan yang memelihara dengan segala nikmat dan anugerah-Nya.
3. Allah telah memeberikan fitrah kepada semua makhluk-Nya untuk beriman kepada Nububiyah-Nya, bahkan hingga orang-orang musyrik Arab pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Sebagai mana firman-Nya :
ö@è% `tB >§‘ ÏNºuq»yJ¡¡9$# Æìö7¡¡9$# >u‘ur ĸöyèø9$# ËLìÏàyèø9$# ÇÑÏÈ šcqä9qà)u‹y™ ¬! 4 ö@è% Ÿxsùr& šcqà)Gs? ÇÑÐÈ ö@è% .`tB ¾Ínωu‹Î/ ßNqä3w=tB Èe@à2 &äóÓx« uqèdur çŽÅgä† Ÿwur â‘$pgä† Ïmø‹n=tã cÎ) óOçFZä. tbqçHs>÷ès? ÇÑÑÈ šcqä9qà)u‹y™ ¬! 4 ö@è% 4’¯Tr'sù šcrãysó¡è@ ÇÑÒÈ
Artinya :Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar?"mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (Al-Mu’minun 86-89)
Beriman kepada rububiyah Allah tidaklah cukup bagi seorang hamba untuk menjadikannya sebagai seorang muslim, tetapi untuk itu ia harus beriman kepada uluhiyah Allah, sebab itu Nabi Muhammad SAW tetap memerangi orang-orang musyrik arab, padahal mereka mengakui Rububiyah Allah SWT.
4. Sesungguhnya seluruh alam semesta, langit, bumi, planet-planet, bintang-bintang, pepohonan, segenap manusia & jin semuanya tunduk kepada Allah SWT.
Allah Berfirman :
uŽötósùr& Ç`ƒÏŠ «!$# šcqäóö7tƒ ÿ¼ã&s!ur zNn=ó™r& `tB ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# Äßö‘F{$#ur $YãöqsÛ $\döŸ2ur Ïmø‹s9Î)ur šcqãèy_öムÇÑÌÈ
Artinya : Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.(Al-Imran 83)
Tidak satu makhluk pun yg bisa keluar dari kekuasaan Allah, karena Allah adalah penguasa mereka, yang memperlakukan mereka sesuai dengan kehendak-Nya & berdasarkan hikmah-Nya. Dialah yg menciptakan mereka semuanya, dan segala yang selain Allah adalah diciptakan dan membutuhkan kepada penciptanya yaitu Allah SWT.
5. Jika telah jelas bahwa segala urusan adalah milik Allah, maka berarti tidaklah ada pencipta selain Allah, tidak ad yang memberi rezeki selain Allah, tidak ada yang mengatur alam semesta ini selain Allah semata, dan tidaklah suatu atom bergerak, melainkan berdasarkan izin-Nya. Hal ini mewajibkan ketergantungan hati kita kepada Allah semata, senantiasa meminta, membutuhkan & bergantung kepada-Nya. Dia lah Allah yang menciptakan kita, yg member rezeki dan memiliki kita.[5]
Tauhid Rububiyah ialah tauhid ketuhanan, yang dimaksudkan disini adalah mempercayai bahwa Allah SWT stu-satunya pencipta, pemelihara, penguasa & pengatur alam ini. Tauhid semacam ini juga dianut oleh kaum jahiliyah, karena disamping mereka mempertuhankan berhala-berhala, mereka juga mengakui bahwa Tuhanlah yang menciptakan alam ini, keterangan ini didapat dalam Al-Qur’an :
A. Surah Al-Ankabut (61) :
ûÈõs9ur NßgtFø9r'y™ ô`¨B t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚö‘F{$#ur t¤‚y™ur }§ôJ¤±9$# tyJs)ø9$#ur £`ä9qà)u‹s9 ª!$# ( 4’¯Tr'sù tbqä3sù÷sãƒ
0 komentar:
Post a Comment