Tuesday, 3 July 2012


Puasa sunnah pada bulan Sya’ban kurang begitu akrab bagi masyarakat muslim kita. Sebagian besar hanya mengenal puasa sunnah hari Senin dan Kamis, hari Arafah, dan hari Asyura. Juga mereka lebih mengenal dan sering melakukan puasa sunnah bulan Rabiul Awal dan Rajab mulai dari tanggal satu, bahkan banyak yang sampai satu minggu. Padahal puasa pada bulan Sya’ban ini selalu dilakukan Rasulullah SAW.

Sebenarnya puasa sunnah Sya’ban ini sudah diperkenalkan kepada anak-anak melalui materi pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, tapi kebiasaan masyarakat lebih berpengaruh kepada keberagamaan kita.

Rasulullah menyambut keutamaan bulan Sya’ban dengan melakukan puasa. Puasanya sebagaimana puasa bulan Ramadhan, hanya hukumnya sunnah. Tidak ada cara-cara tertentu atau hal-hal yang khusus dan tujuan tertentu dalam puasanya itu, seperti untuk pesugihan atau kedigdayaan.

Niatnya sebagai berikut:

Nawaiitu soumma syahri Sya’ban sunnatalillahi ta’ala
Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.

Puasa sunnah Sya’ban ini senantiasa dilakukan Nabi SAW. Mengenai berapa lama beliau berpuasa, para ulama berbeda pendapat, karena beragam riwayat yang menjelaskan puasa Rasulullah SAW di bulan Sya’ban ini.

Pendapat para ulama tentang berapa hari puasa itu dilakukan Nabi SAW cukup beragam :

1. Puasa Sya’ban sebulan penuh
Beberapa riwayat menjelaskan bahwa pada bulan Sya’ban beliau berpuasa sebulan penuh, sehingga menyambung puasanya itu dengan puasa Ramadhan. Riwayat yang menjelaskan hal ini di antaranya adalah :
Dari Abu Salamah , bahwa Aisyah telah memberitahunya, ”Rasulullah tidak pernah berpuasa pada suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban, sesungguhnya beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh…” (HR Bukhari ).

2. Puasa sebanyak mungkin, tapi kurang dari sebulan
Rasulullah SAW diriwayatkan tidak puasa sebulan penuh, tapi kurang beberapa hari. Hal ini dijelaskan dalam riwayat shahih berikut:
Abu Salamah berkata,”Aku telah bertanya kepada Aisyah tentang puasa Rasulullah. Ia menjawab,’Rasulullah terus berpuasa hingga kami menyatakan bahwa beliau puasa terus menerus. Dan terkadang beliau terus berbuka (tidak puasa) hingga kami menyatakan bahwa beliau terus berbuka (tidak puasa). Dan aku tidak melihat Rasulullah berpuasa dalam suatu bulan melebihi puasanya di bulan Sya’ban. Beliau puasa pada seluruh bulan Sya’ban, dan beliau puasa bulan Sya’ban keseluruhan kecuali sedikit.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa beliau terus berpuasa dan di akhir hadits itu dinyatakan tidak sepenuhnya selama sebulan. Entah kurang sehari, dua atau tiga hari. Tapi jelas tidak sebulan penuh.

3. Puasa sampai pertengahan bulan
Di samping hadits-hadits di atas ada juga riwayat yang menyatakan bahwa beliau melarang puasa sunnah bila telah memasuki petengahan bulan.
Abu Hurairah berkata,”Rasulullah bersabda,’Tidak ada puasa (sunnah) setelah pertengahan bulan Sya’ban sampai datang bulan Ramadhan.’” (HR Ibnu Hibban ).

4. Puasa satu atau dua hari saja
Imran bin Hushain berkata,”Rasulullah pernah bertanya kepada seorang laki-laki,’Apakah kamu telah puasa di penghujung bulan Sya’ban ini?’ Ia menjawab,’Tidak’. Sebelum datangnya Ramadhan, maka puasalah sehari atau dua hari.” (HR Muslim).

Hadits tersebut , kata Imam al-Qurthubi, merupakan pembiasaan kebaikan dari Rasulullah agar tidak terputus. Dan itu merupakan anjuran untuk orang yang mukallaf agar tidak melewatkan puasa sunnah Sya’ban begitu saja. Ketika ada shahabatnya yang tidak puasa, beliau menganjurkan puasa barang sehari atau dua hari. Karena hal itu tidak terlepas dari keutamaan puasa bulan Sya’ban yang begitu besar, sayang kalau dilewatkan.

Related Posts:

  • Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu-Ilmu Lain A.  Pengetian Ilmu Akhlak Tersusun  atas dua perkataan itu bisa di sorot pengertiannya dari segi idhafy. Secara idhafy, ilmu akhlak, adalah segala macam ilmu yang ada kaitannya dengan akhlak”. Dalam pengertia… Read More
  • Biografi Al-Ghazali A.      Nasab dan kelaqhirqn Al-ghazali  nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bun Ahmad At-thusi  As-syafi’I terkenal dengan nama Al-Ghazali. Dia seorang Persia asli … Read More
  • Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan  1.    Kebudayaan Islam Yang Berkembang Dalam Abad Pertengahan Dr.Abdul Mun’im Majid,dalam bukunya”Tarikhul Hadharat Islamiyah Fil’ushuril Wustha”mencatatkan aspek-aspek kebudayaan islam yang berkem… Read More
  • Baik dan Buruk A.  Pengertian Baik dan Buruk Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa Arab, atau good dalam bahasa Inggris. Louis Ma’luf dalam kitabnya, Munjid, mengatakan bahwa yang disebut baik adala… Read More
  • Aliran Jabariyah !-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-fon… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Categories

1296879

Gagdet

Popular Posts

SAHABAT BLOGGER

Ordered List